Minggu, 25 Oktober 2015

Tak Ternilai Harganya

Tak ada yang bisa menggambarkan betapa bahagianya aku, bukan karna mendapatkan sesuatu yang teramat mahal. Namun ini kebih mahal bahkan tak ternilai harganya. Suatu hal yang mampu membuatku selalu bersyukur karna dipertemukan dengan malaikat-malaikat penyambung hati. Sahabat-sahabat yang menjadikan hidup lebih berarti, dengan senyum malaikat-malaikat kecilku aku berjalan lebih ringan mengarungi hidup. 

Aku mampu memaknai hidup karna malaikat-malaikatku, bukan hanya gumam , tepuk tangan, acungan jempol. Entah apa yang akan ku berikan untuk mereka sebagai bentuk penghargaan tertinggi.raut keceriaan yang mereka beri, perjuangan hidup yang mereka hadapi melebihi perjuangan yang mungkin selama ini aku hadapi. Tangan-tangan kecil tanpa dosa mengemban beban tanpa merasa berat tangan. 

Oh.. dengan apa aku mengutarakan. Ketika kulihat mereka, tanpa cela dimataku. Mungkin aku tak tau apa yang mereka rasakan saat ini, namun yang aku tau selama ini mereka hanya anak-anak kecil yang selalu ceria, bermain dengan sebayanya, mereka mampu menjadi 2sifat yang mungkin tak bisa aku miliki. 

Ada waktu dimana dia menjadi anak, dan ada waktu dimana dia harus lebih dari seorang anak. Membantu perekonomian keluarga yang mungkin dia sendiri tak mampu meminta hak lebih atas kerja kerasnya. Dia tak mampu meminta untuk di penuhi hak-haknya sebagai anak yang seutuhnya. Jiwa kalian sungguh besar! setiap kali kalian bercerita, aku hanya ingin menjadi pendengar yang baik. Karna mereka hanya ingin di dengarkan. Setiap kali kalian bercerita tentang panas teriknya matahari, ramainya jalananan kota yang kalian lalui dari pagi hingga siang bahkan sore hari, hanya untuk mengumpulkan selembar dua lembar uang receh. Bagi mereka itu bukan hanya lembaran recehan, namun lembaran hasil keringat tanpa meminta siapapun. 

Oh dengan apa aku harus memuji, kata pujianku sudah habis untuk itu. Mereka hanya bercerita dengan bahagia dan tak kulihat sedikitpun dari mereka kata lelah.mereka tak pernah bilang “kak bantu aku” TIDAK. Mereka hanya menyiratkan kata yang selama ini ingin ku artikan yaitu “kak pahami aku”. 

Jiwa-jiwa kalian adalah jiwa yang mengerti keadaan, malaikat-malaikat kecilku aku tak pernah merasa menjadi penolong, justru kalian adalah penolong jiwaku. Menggerakkan hati ku dan bahkan jiwa-jiwa yang lain untuk menyadari kehidupan itu sungguh perjuangan yang tanpa di sesali dan harus dinikmati. 

Sedikit yang kami beri itu hanya selangkah jalan agar kalian tau betapa hidup ini akan lebih indah jika kalian adalah bagian dari dunia yang penuh cahaya. Hati kalian telah disiapkan lebih kuat dari hati-hati kami, dan alangkah lebih indah jika kalian mengajari kami arti hidup yang lebih jauh lagi. Terima kasih malaikat-malaikat penyabung hati. Dengan kalian hati kami tak membeku, dengan kalian dari hal kecil untuk mencapai yang besar. Dengan kalian aku menjadi tau alangkah bahagianya kita menjadi sesama, 

Aku persembahkan Untuk Sahabat-sahabatku.

~Avi
 Pengajar/PIC

0 komentar:

Posting Komentar

 

Sahabat Missil3 Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting